SUDAHKAH KITA MENJADI PEMILIH CERDAS ?
SUDAHKAH KITA MENJADI PEMILIH CERDAS ?
Pemilu adalah proses memilih figur untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu. Jabatan-jabatan tersebut beraneka-ragam, mulai dari presiden, wakil rakyat di berbagai tingkat pemerintahan, sampai pada instansi terkecil pemerintahan . Pada konteks yang lebih luas, pemilu dapat juga berarti proses mengisi jabatan. Dan secara hukum tertulis dalam UU No.7 Tahun 2017. Dan menjadi sebuah kewajiban bagi kita untuk menjadi generasi melek politik, guna berperan aktif dalam penyelenggaraan demokrasi dinegara kita, demokrasi merupakan bagian dari kehidupan berbangsa dinegara Indonesia, dan berperan aktif dalam demokrasi merupakan upaya kita dalam memajukan dan membenahi Indonesia. Kita adalah milenial, generasi yang diharapkan bisa membawa perubahan, perlu kita tahu dan pahami, bahwa dalam setiap penyelenggaraan pemilu dana yang dihabiskan untuk satu kali penyelenggaraan pemilu, bisa mencapai miliaran rupiah, demokrasi kita mahal banyak dana yang harus dikeluarkan, Disisi lain demokrasi merupakan salah satu hak kita sebagai warga negara. Jika kita pusing memikirkan bagaimana memperbaiki negri ini, bagaimana mengabdi terhadap negri ini, ketahuilah bahwa dengan kita menjadi seorang pemilih yang cerdas, kita sudah mampu memenuhi keduanya secara bersamaan, dan banyak faktor yang berpengaruh dalam mengimplementasikan diri menjadi seorang pemilih yang cerdas yaitu :
1. Memahami makna demokrasi, politik dan pemilu dengan benar.
Bahwa demokrasi,politik dan pemilu merupakan suatu kepentingan negara yang harus dikedepankan, bukan hanya sebuah upacara perayaan yang dianggap sebagai permainan, pemahaman inilah yang harus dibenarkan dan diluruskan.
2. Mengetahui ruang lingkup atau peran kita sebagai warga negara dalam berdemokrasi.
Bahwa kita mempunyai peran untuk mengawal demokrasi agar sesuai dengan koridornya, sesuai dengan UUD 1945 sebagai hukum tertinggi diIndonesia, peran aktif kita sebagai warga negara mencakup sebagai komponen yang paling berperan aktif dan penting, dalam rangka menciptkan demokrasi indonesia yang bersih dan transparan.
3. Memilih calon legislatif sesuai dengan pilihan sendiri.
Dalam memilih calon legislatif kalian diharapkan untuk memilih calon sesuai dengan pilihan kalian tanpa unsur paksaan, nilai dari peran aktif warga negara sangatlah vital, dalam hal ini yang berkaitan dengan pemenuhan demokrasi sesuai dengan awal lahirnya diYunani yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia, jika kondisi ini tercipta maka demokrasi diindonesia benar-benar berjalan dan dikawal dengan baik oleh warga negara.
4. Jangan tertipu oleh bualan calon legislatif.
Kadang kala memang janji calon legislatif manis, bak pujangga yang sedang jatuh cinta, namun dalam cinta kita punya hati dan otak untuk bersinergi menentukan pilihan terbaik, kita ibaratkan sama dalam hal ini.jangan bodoh dengan janji mereka, kita harus pahami benar visi-misi, dan tujuan mereka memimpin indonesia, dan apakah mereka punya kualitas. Pahami benar calon pemimpin, bahwa pemimpin bukan dinilai dari materi tapi bagaimana kecerdasan dan kualitas mereka dalam memimpin yang menghasilkan indonesia lebih baik.
5. Jangan menciptakan kondisi politik yang tidak kondusif.
Dalam hal ini jika kalian menjadi relawan politik memang tidak masalah, namun jangan menjadi relawan politik yang fanatik, yang justru menciptakan kondisi yang tidak kondusif. Seharusnya kita bisa menciptakan kondisi politik yang sehat dan kondusif agar tercipta pesta demokrasi yang aman, dan sesuai dengan suara pilihan rakyat, karena menjaga kondisi politik dan stabilitas politik merupakan tugas kita bersama.
6. Terima hasil keputusan pesta demokrasi.
Hasil akhir dalam pesta demokrasi memang menjadi titik awal dari calon legislatif untuk memimpin, tentu saja yang terpilih pemegang suara terbanyak rakyat, apapun hasil dari demokrasi kita harus bisa menerimanya, karena asas demokrasi yang menjunjung tinggi suara rakyat, dalam pesta demokrasi tidak ada kalah atau menang, yang ada hanya pemegang suara rakyat terbanyak, apapun hasilnya terima dengan baik berikan kesempatan calon legislatif terpilih untuk memimpin kita.
7. Kawal kepemimpinan dengan baik
Seusai figur legislatif terpilih dan menjadi pemimpin kita, kitapun tidak bisa melepas tangan membiarkan kepengurusannya sendiri, kita harus tetap memantau dan bekerjasama dalam mewujudkan seluruh visi misi kepemimpinan untuk perbaikan indonesia.
Dan pada akhirnya Politik dan demokrasi, satu kesatuan yang tidak terlepaskan dan kita diharapkan bisa menjadi garda melek politik, agar kita tidak dibohongi oleh caleg yang selalu memberikan janji manis, sampai masyarakat indonesia banyak menderita TBC (TerBuai Caleg), kita diharapkan bisa menjadi pemilih yang cerdas yang mampu memilih pemimpin yang baik, perubahan sangat kita harapkan, dan progres dalam perubahan harus segera kita mulai. Budaya demokrasi Indonesia adalah budaya demokrasi yang mencerminkan nilai-nilai pancasila, dan bagaimana poin tersebut mampu tercermin dalam pelaksanaan demokrasi dan politik diindonesia.
Negri ini membutuhkan perubahan, bukan hanya membutuhkan banyak orang pintar, tapi Indonesia lebih membutuhkan figur-figur cendekiawan yang memiliki integritas serta kejujuran, Indonesia mampu untuk menjadi lebih baik jika kita mau memulainya dari langkah kecil, mulai dari menjadi pemilih yang cerdas yang memiliki wawasan demokrasi dan politik yang baik, belum terlambat untuk berbenah, belum waktunya untuk menyerah, kita terlahir dari darah para pejuang yang tidak mengenal lelah, lanjutkan perjuangan jangan silau dengan gemerlap tawaran dari jalur penyimpangan, NKRI harga mati.
#Frozen12
Setelah membaca ini saya sadar. Siapapun pemimpinnya atau siapapun calegnya kita harus jadi pemilih yang baik, yaa meskipun mereka ga bakal nyuguhin kopi ke saya kalo udah jadi hehe. Lanjut mba
BalasHapusKereeen 👍
BalasHapusTerima kasih penjelasannya min..
BalasHapusSama-sama, semoga kita semua bisa menjadi pemilih yang cerdas ya
HapusMantul el👍
BalasHapusTerimakasih semoga bermanfaat
Hapus